HPU. Tahukah Anda, keberhasilan terapi dengan obat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu kunci pentingnya adalah kepatuhan dalam menggunakan obat. Apalagi pada kasus penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes melitus. Pada beberapa penyakit, biasanya dokter meresepkan beberapa obat yang memiliki aturan minumnya sendiri-sendiri sehingga perlu diperhatikan anjuran dokter terkait penggunaan, cara menyimpan, dan hal-hal yang harus diperhatikan selama mengonsumsi obat. Adanya kombinasi obat ini menjadi perhatian dokter, apoteker, dan pasien. Dokter dan apoteker harus memastikan bahwa tidak ada interaksi antar satu obat dengan obat lain, yang kerap dikenal sebagai Adverse Drug Event (ADE). ADE adalah keparahan yang terjadi akibat konsumsi obat pada dosis normal akibat interaksi obat yang tidak diinginkan.
ADE berbeda dengan efek samping obat seperti yang banyak masyarakat tahu. Efek samping obat itu dapat diprediksi kejadiannya, sedangkan ADE tidak dapat dihindari dan tidak dapat diprediksi kejadiannya. Potensi terjadinya ADE dapat menyerang siapa saja, baik orang sehat, anak-anak, orang dewasa, dan orang tua. Ada beberapa golongan obat yang perlu mendapat perhatian khusus untuk menghindari efek yang tidak diharapkan, seperti semua obat yang tergolong antikoagulan, antibiotik, obat diabetes, dan analgesik opioid.
Untuk anak-anak (kurang dari 19 tahun) dan orang tua-dewasa (20-64 tahun) penyebab terbesar adalah penggunaan antibiotik. Sedangkan orang tua usia lebih dari 65 tahun diakibatkan oleh antikoagulan dan antidiabetes. Oleh karena itu, informasi lebih lanjut dari obat golongan itu menjadi hal penting yang harus diketahui masyarakat.
Kesadaran masyarakat untuk mengetahui informasi obat yang didapatkannya menjadi kunci terpenting untuk menghindari terjadinya keparahan penyakit akibat kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu, kepatuhan dalam mengonsumsi obat dan cara penyimpanan yang benar juga memiliki peran penting dalam keberhasilan terapi. Oleh karena itu, Anda tidak perlu ragu untuk menanyakan dengan jelas kepada dokter atau apoteker mengenai informasi obat yang Anda konsumsi untuk mendapatkan pengobatan yang optimal. Salam sehat!
Sumber:
Morimoto, T., Gandhi, T. K., Seger, A. C., Hsieh, T. C., & Bates, D. W., 2004, Adverse drug events medication errors: detection and classification methods, BMJ Quality & Safety, 13(4), 306- 314. http://www.nccmerp.org/sites/default/files/nccmerp_fact_sheet_2015-02-v91.pdf
Kontributor: Pusat Informasi Obat Universitas Gadjah Mada (PIOGAMA UGM)