POSBINDU-PTM merupakan salah satu pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang umumnya dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal. POSBINDU-PTM tersebut biasanya dilaksanakan pada jam kerja, sehingga pelaksanaan POSBINDU-PTM di tempat kerja menjadi penting untuk menjangkau para karyawan. UGM merupakan tempat kerja bagi lebih dari 3000 dosen dan 2000 tenaga kependidikan serta staf pendukung yang berperan penting dalam peningkatan kualitas UGM sebagai institusi pendidikan. Keberadaan POSBINDU-PTM sangat diperlukan untuk mendeteksi tanda dan gejala awal gangguan kesehatan seperti sindrom metabolik, tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar lemak darah yang tinggi. Apabila terlaksana dengan baik, hasil pemeriksaan ini sangat membantu seluruh pegawai UGM untuk memantau status kesehatannya sehingga mampu menjadi pegawai yang produktif dan prima dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Sebagai Health Promoting University (HPU), Universitas Gadjah Mada telah mengembangkan Posbindu PTM di beberapa fakultas dan menjadi bagian dari Pokja Literasi Kesehatan HPU UGM. Lalu bagaimana dengan pegawai yang tidak bekerja di Fakultas? Untuk itu, HPU bekerjasama dengan Unit Pengabdian Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan mengadakan Pelatihan Kader Posbindu untuk para pegawai dari lingkungan Kantor Pusat antara lain Direktorat-direktorat, LPPT, PK4L, PIAT, SPI dan lainnya. Para kader ini nantinya akan menjadi pelaksana kegiatan Posbindu PTM untuk seluruh SDM di lingkungan kantor pusat UGM pada bulan-bulan selanjutnya.
Pelatihan diadakan dua hari, yaitu Selasa-Rabu, 15 – 16 Agustus 2023, dengan metode daring saat pemaparan teori dan luring di ruang Seminar Timur Fakultas Ilmu Sosial dan Politik untuk latihan dan praktik. Kegiatan tersebut berupa pengukuran antropometri (BB, TB), tekanan darah, dan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (cek gula darah, asam urat, kolesterol), serta P3K. Praktik dilakukan dengan membagi peserta ke dalam 5 (tim) untuk mendapatkan penjelasan secara rotasi mengenai fungsi sistem lima meja, yaitu Registrasi, Anamnesis, Pengukuran Antropometri, Pemeriksaan Klinis dan Biokimia, dan Identifikasi Faktor Resiko PTM. Total 31 peserta mengikuti pelatihan dengan antusias dan semangat.