[27/09/23, Yogyakarta] – Mahasiswa adalah salah satu kelompok yang rentan terhadap hubungan toksik yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mereka. Perguruan tinggi sebagai lingkungan tempat mahasiswa menjalani fase perkembangan penting memiliki peran yang signifikan dalam membentuk pandangan, perilaku, dan keterampilan mahasiswa dalam mengelola hubungan dengan sesama. Hubungan toksik dapat berdampak serius pada kesejahteraan mental, emosional, dan fisik mahasiswa, yang pada gilirannya dapat mengganggu prestasi akademik dan pengembangan diri. Masalah ini perlu diakui dan ditangani secara serius oleh lembaga pendidikan demi menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan mendukung.
Untuk mengatasi masalah ini; Universitas Gadjah Mada, melalui kerja sama antara Direktorat Kemahasiswaan, Tim Health Promoting University, dan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dengan bangga mengumumkan pelaksanaan “Pelatihan Anti-Toxic Relationship bagi Mahasiswa.” Kegiatan ini diselenggarakan dalam 4 (empat) batch, mengingat kegiatan ini terbuka bagi seluruh mahasiswa berbagai jenjang. Batch pertama diselenggarakan pada Rabu, 27 September 2023 di ruang Seminar Timur, Gedung BF, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan toksik dan bagaimana menghindarinya serta bagaimana membangun hubungan dan komunikasi yang sehat dan bermakna di lingkungan kampus, termasuk bijak dalam bermedia sosial. Dalam pelatihan ini, terdapat sesi untuk peserta melakukan asesmen diri psikologi untuk mengetahui apakah saat ini telah memiliki hubungan yang sehat atau justru toksik dengan seseorang tanpa disadari, baik itu teman maupun pasangan. Peserta juga akan diberikan akses kepada sumber daya dan dukungan yang dapat membantu mereka dalam membangun hubungan yang sehat, termasuk konseling dan layanan kesehatan mental di kampus.
Adapun tim yang membuat materi adalah:
1. Definisi, Konsep, dan Variasi Hubungan Toksik oleh
- Sri Wiyanti Eddyono, S.H., L.LM., (HR), Ph.D. (Fakultas Hukum)
- Dr. Dewi Haryani Susilastuti (Sekolah Pascasarjana)
2. Bijak dalam Bermedia Sosial oleh
- Ratna Noviani, S.IP., M.Si., Ph.D.(Sekolah Pascasarjana)
- Elok Santi Jesica, M.A. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
- Mashita Phitaloka Fandia Purwaningtyas, M.A. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
3. Dampak dan Pencegahan Hubungan Toksik oleh
- Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan)
- Restu Tri Handoyo, S. Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog (Fakultas Psikologi)
- dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D. (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan)
4.Asesmen Diri dalam Hubungan Tidak Sehat oleh Center of Public Mental Health Fakultas Psikologi
5. Fasilitas Support System dari UGM oleh
- Desi Yulianti, S.E., M.Acc. (Direktorat Kemahasiswaan)
- Harto Gunarto, S.T. (Direktorat Kemahasiswaan)
- Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan)
UGM memprioritaskan kesejahteraan mahasiswa dan menyediakan sumber daya untuk membantu mereka dalam perjalanan mereka; mempersiapkan mereka tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam aspek personal dan interpersonal yang membentuk individu berkualitas. Peserta pelatihan tiba dengan penuh semangat dan keinginan untuk memahami lebih dalam tentang hubungan yang sehat dan toksik.
“Acaranya baguss banget.. dan saya pribadi sangat dapet pencerahan terkait toxic relationship yg saya alami,” ungkap Nur Laili, mahasiswa jenjang sarjana dari fakulas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam angkatan 2019.
Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat mendorong para mahasiswa untuk mengambil langkah proaktif dalam memahami pentingnya hubungan yang sehat dalam kehidupan mereka.
Penulis: Vita