Sarapan pagi merupakan salah satu hal terpenting yang sering kali diabaikan oleh banyak mahasiswa. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa sarapan yang sehat dapat meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan energi. Terlebih lagi pada musim ujian, banyak dari mereka yang belajar hingga larut malam bahkan subuh. Tidur hanya sebentar dan begitu bangun, jangankan berpikir untuk sarapan, sarapan harus dimasak atau dibeli dulu. Jadi, bagi mahasiswa ngekos yang sarapannya tidak disiapkan orang tua, mana sempat! Keburu telat!
Melewatkan sarapan berlaku bagi mahasiswa yang memiliki jam kuliah atau jam ujian di jam pertama (pukul 07.00-09.30) akibat pendeknya waktu tidur tadi. Dan jika jam ujian berikutnya tidak ada jeda, bisa-bisa sampai siang menjelang, mereka belum makan sama sekali. Melihat fenomena tersebut, sejumlah fakultas menyediakan sarapan gratis bagi mahasiswanya selama musim ujian, baik UTS maupun UAS. Terpantau hingga pelaksanaan UAS semester genap TA 2023/2024 saat berita ini ditulis, fakultas yang telah menyediakan sarapan gratis selama ujian adalah Biologi, Ekonomika dan Bisnis, Farmasi, Geografi, Hukum, Ilmu Budaya, Isipol, MIPA, Kedokteran Hewan, Pertanian, dan Sekolah Vokasi. Fisipol bahkan telah memulai program sarapan gratis sejak tahun 2017! Selain sarapan saat ujian, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan rutin menyediakan sarapan gratis sebulan sekali dengan program yang dinamai “Angkringan 8888” sejak 2023 lalu. Menu yang disediakan bervariasi dan tentunya sehat.
Program sarapan gratis ini telah menerima respon positif dari mahasiswa. Irna, mahasiswa Fakultas Hukum semester 4 asal Blitar, cerita, “Sangat senang sekali karena kalau ujian, malamnya bisa sampai tidak tidur dan bangun mendekati jam ujian sehingga tidak sarapan. Jadi ini sangat membantu. Lauk yang aku dapat hari ini ada ayam sambel goreng dan sayur buncis.” Fakultas Hukum sendiri telah menjalankan program ini sejak TA 2018/2019.
Sementara itu, Fakultas Ilmu Budaya baru meluncurkan program yang dinamai SIBUYA (Sarapan Ilmu Budaya) pada 19 Juni 2024 lalu. Ulin, mahasiswa semester 2 prodi Bahasa dan Sastra Jawa asal Blitar, mengatakan, “Terbantu banget dengan adanya sarapan gratis, bisa menghemat ongkos makan juga. Tadi pagi ada ayam goreng dengan lalapan. Sayangnya cepet banget habis.” Fakultas Ilmu Budaya menyediakan 200 porsi sarapan setiap harinya untuk semua angkatan.
Dengan menyediakan sarapan gratis, tentu UGM berharap dapat memberikan dorongan semangat (mood booster) dan dukungan moral yang sangat dibutuhkan di masa-masa stres seperti masa ujian. Program ini adalah komitmen UGM dalam mendukung kesejahteraan (wellbeing) mahasiswa dan mewujudkan kampus sehat atau health promoting university. Program sarapan gratis ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. SDG 2 bertujuan mengakhiri kelaparan dan memastikan akses ke pangan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun. SDG 3 berfokus pada menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan untuk semua.
Penulis: Vita