Yogyakarta – Kamis (30/11) Sekolah Vokasi UGM mengadakan acara Talkshow dengan topik Self Development yang kedua kalinya untuk mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di Sekolah Vokasi UGM dan beberapa merupakan mahasiswa PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka). Talkshow ini merupakan salah satu upaya menciptakan lingkungan kampus yang berempati dan menyediakan edukasi terkait kesehatan mental bagi mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Sebelumnya, acara yang sama diselenggarakan pada Kamis, 9 November 2023 dengan peserta 150 orang. Peserta pada acara kedua berjumlah 100 orang. Acara bertempat di Ballroom gedung Teaching Industry Learning Center (TILC).
Acara ini diawali dengan sambutan oleh M. Sulaiman Arrosyid, S.Fil., MBA. sebagai Koordinator Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan dilanjutkan dengan sharing session oleh mahasiswa. Mereka menceritakan terkait dengan permasalahan selama kuliah dan pengalaman mereka terkait dengan manajemen stres. Tiga mahasiswa dari sekolah vokasi UGM memaparkan terkait dengan kisah yang mereka alami kemudian mereka menceritakan salah satu pengalaman mereka dimana salah satu bercerita terkait dengan bagaimana dia mengelola stres ketika kalah saat berlomba taekwondo.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi manajemen stress oleh Lucia Peppy Novianti, M.Psi dan dimoderatori oleh Bestiane Younisha K., S.Psi.
“Tubuh tidak dapat berbohong. Sebagai contoh bila kita kecapean, tubuh kita akan sakit ” jelas beliau. “Stres atau kecemasan dapat terjadi karena adanya pemicu dari dalam diri dan pemicu dari luar diri.”
Sedangkan dalam pengelolaan stres terdapat alur untuk mengelolanya, Lucia Peppy menjelaskan bahwa dalam alur pengelolaan stres yang pertama yaitu mengidentifikasi kondisi stres, mengenali kebutuhan diri, memahami kekuatan dan memilih strategi pengelolaan yang sesuai kebutuhan.
Rangkaian acara selanjutnya yaitu Peluncuran Peer Counselor yang diresmikan oleh Dr. Leo Indra Wardhana, S.E., M.Sc., CFP. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
“Pemilihan topik kali ini yaitu manajemen stres karena mahasiswa dapat melakukan hal yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh stres yang tidak dapat dikelola dengan baik”, ujar beliau. “Stres itu diperlukan karena stres dapat membuat kita menjadi kuat dan tanpa stres kita dapat menjadi lemah.”
Sesi terakhir adalah melipat origami sebagai salah satu bentuk mengelola stres. Peserta yang hadir dipandu oleh MC untuk melipat origami menjadi bentuk hati. Peserta juga diminta untuk menuliskan pesan di kertas origami yang telah dibentuk. Salah satu peserta menyampaikan pesan yang dia tulis kepada semua mahasiswa yang akan menjalankan ujian akhir semester untuk tetap semangat dan dilancarkan ujiannya.
Self-Develepment Talkshow diharapkan menjadi sarana untuk menyalurkan pengetahuan dan informasi yang relevan tentang pentingnya mengelola stres yang baik, menjaga kesehatan mental serta dapat membantu mahasiswa dalam mencapai impian mereka.
Penulis: Novita Widhi Astuti, Fatma Nia Ervrina
Editor: HPU UGM
Repost from SV UGM Website