Sowan Forum Advokasi UGM ke Pokja Kesehatan Mental HPU

Forum Advokasi UGM, yaitu forum komunitas mahasiswa UGM yang peduli dengan kehidupan mahasiswa dan bagaimana mahasiswa mendapatkan hak-haknya dari pihak kampus UGM, mengadakan kegiatan Sowan Stakeholder. Tujuan dari kegiatan Forum Advokasi Sowan adalah sebagai bentuk pengenalan diri, menjalin hubungan baik maupun usaha kerjasama di kemudian hari, kali ini untuk bertamu dan berbincang mengenai kesehatan mental bersama Diana Setiyawati, S.Psi., Psi, MHSc., Ph.D., Psikolog selaku Ketua Pokja Kesehatan Mental HPU. Kunjungan dilaksanakan pada Jumat, 4 November 2022, di Fakultas Psikologi selama 1,5 jam. Dari Forum Advokasi, hadir perwakilan 4 (empat) orang mahasiswa.

Pertemuan ini juga sebagai audiensi yang membahas secara spesifik mengenai langkah yang akan dilakukan oleh Tim Pokja Kesehatan Mental HPU dalam memberikan dan meningkatkan layanan kesehatan mental di Universitas Gadjah Mada dengan berbagai pihak yang akan mendukung.  Ada 4 (empat) topik yang dibahas, yaitu (1) Pembangunan dan Pemerataan Layanan Kesehatan Mental di UGM, (2) Kebijakan UGM mengenai Kesehatan Mental, (3) Kampanye Edukasi Kesehatan Mental, dan (4) Evaluasi dan Refleksi HPU Ambassador.

Menjawab pertanyaan mengenai bagaimana sistem di UGM bisa saling tersinkronisasi dalam hal melayani kesehatan mental mahasiswa baik, Ibu Diana menjelaskan terlebih dahulu mengenai Piramida Kesehatan Mental. Sakit jiwa (mental illness/disorder), contohnya bipolar dan depresi berat, ada di puncak piramida dan membutuhkan penanganan khusus oleh profesional; rasionya sebesar 20% dari total kelompok namun perhatiannya sangat besar padahal masih ada kelompok yang masih sehat dan rentan. Di sini, peran HPU lebih pada menjaga agar sivitas UGM yang selama ini sehat secara mental tidak sakit dengan peningkatan literasi dan edukasi, dan agar yang mengalami kerentanan mental (mental distress) dan gangguan mental (mental health problem) tidak bertambah parah. Kategori ini lebih membutuhkan lingkungan yang suportif dan dukungan sosial salah satunya dengan keberadaan peer counselor dalam jumlah yang lebih banyak pula. Idealnya 1 (satu) peer counselor untuk 10 orang, tidak hanya mahasiswa, namun juga tendik dan dosen. Peer counselor akan diberikan pelatihan tentang Psychological First Aid (PFA), pencegahan bunuh diri, dan teknik dasar konseling. Peer counselor juga disupervisi oleh psikolog yang nantinya akan ditempatkan di setiap fakultas dan dikoordinir oleh HPU.

Oleh karena itu, permasalahan kesehatan mental tidak dapat selesai hanya dengan penempatan psikolog, namun juga dibutuhkan sistem yang holistik. Individu yang sehat harus tetap sehat, individu yang rentan tidak boleh sakit, dan individu yang sakit harus ditolong. HPU terus mengadvokasi Universitas dalam mendorong kebijakan yang berwawasan kesehatan mental dan well being mahasiswa serta membantu pengembangan sistem kampus sejahtera termasuk ketersediaan layanan hingga sistem rujukan dan rehabilitasi.

HPU Ambassador dapat menjadi peer counselor, namun peran mereka sebenarnya tidak berfokus pada mental health saja karena HPU memiliki 8 (delapan) tema. Forum mengusulkan agar mereka juga dapat diberi peran mengisi konten media sosial HPU terutama di Instagram, karena selama ini masih banyak konten yang merupakan terusan akun lainnya. Proses regenerasi HPU Ambassador akan menjadi perhatian Tim HPU.

 

Penulis: Vita

 

Tags: kunjungan

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*